DEFA: Terobosan ASEAN untuk Menjawab Tantangan Global di Era Digital

SHARE

Jakarta Asean Youth — ASEAN mencatat langkah bersejarah dalam upaya memperkuat integrasi ekonomi kawasan melalui percepatan penyusunan Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Perjanjian ini digadang-gadang sebagai kerangka hukum digital pertama di dunia yang dirancang khusus untuk memperkuat konektivitas, mempercepat perdagangan lintas batas, dan memperluas peluang ekonomi digital di seluruh negara anggota ASEAN.

DEFA hadir sebagai jawaban atas tantangan global yang semakin kompleks, mulai dari disrupsi teknologi, kompetisi pasar internasional, hingga kebutuhan harmonisasi regulasi digital antarnegara. Melalui perjanjian ini, ASEAN berupaya membangun ekosistem digital yang inklusif, aman, dan kompetitif, yang mampu memfasilitasi pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sekaligus mendorong partisipasi generasi muda di sektor digital.

Menteri dan pejabat tinggi dari negara-negara ASEAN telah menyepakati bahwa DEFA akan mencakup berbagai aspek penting, antara lain pembayaran digital lintas batas, keamanan siber, perlindungan data, identitas digital, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang teknologi. Strategi implementasi akan dijalankan secara bertahap untuk mengakomodasi perbedaan kesiapan digital di tiap negara anggota.

Potensi ekonominya sangat besar. Menurut proyeksi, keberhasilan implementasi DEFA dapat mendorong nilai ekonomi digital ASEAN mencapai USD 2 triliun pada tahun 2030, hampir dua kali lipat dari perkiraan tanpa adanya kerangka perjanjian ini. Hal ini menegaskan posisi ASEAN sebagai salah satu kekuatan ekonomi digital terbesar di dunia yang tumbuh pesat dan berorientasi pada inovasi.

Bagi generasi muda, khususnya komunitas yang tergabung dalam Jakarta ASEAN Youth, DEFA membuka peluang yang sangat luas. Mulai dari menciptakan start-up teknologi, berkolaborasi dalam proyek lintas negara, hingga terlibat langsung dalam pengembangan kebijakan digital yang berpihak pada inovator muda. Dengan dukungan kebijakan yang jelas, anak muda ASEAN memiliki panggung lebih besar untuk bersaing di level global.

Dengan target penyelesaian negosiasi substansial pada akhir 2025, DEFA menjadi simbol komitmen ASEAN untuk tetap relevan dan adaptif di tengah perubahan global. Langkah ini tidak hanya menguntungkan sektor ekonomi, tetapi juga memperkuat ikatan kerja sama antarnegara, sekaligus mempersiapkan generasi mendatang menghadapi era ekonomi digital yang semakin terintegrasi.