Menlu Sugiono: ASEAN Harus Bersatu Hadapi Fragmentasi Ekonomi Global

Jakarta Asean Youth - Jakarta 9 Agustus 2025 – Dalam peringatan ASEAN Day ke-58, Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menyerukan pentingnya menjaga persatuan dan netralitas ASEAN di tengah tantangan fragmentasi ekonomi global dan gejolak geopolitik yang kian meningkat.
Sugiono menegaskan bahwa ASEAN dibentuk atas nilai dialog dan kerjasama, yang memungkinkan organisasi ini tetap relevan dan tangguh hingga kini. Dengan populasi lebih dari 675 juta jiwa dan PDB gabungan mendekati USD 4 triliun, ASEAN adalah kekuatan ekonomi serius — namun persatuan dan strategi yang jelas tetap menjadi penentu masa depan kawasan.
Ia menekankan pentingnya penguatan arsitektur kawasan, termasuk penerapan Treaty of Amity and Cooperation (TAC), serta pendirian ASEAN sebagai pusat dialog dan stabilitas tanpa terjebak di konflik besar. Penegakan prinsip penyelesaian sengketa secara damai, non-intervensi, dan saling menghormati menjadi landasan penting untuk memastikan kredibilitas ASEAN sebagai aktor global yang independen dan kredibel.
Lebih lanjut, Sugiono mengubah aspirasi menjadi aksi nyata dengan mendorong implementasi Visi Komunitas ASEAN 2045, memperkuat kapasitas diplomasi, ekonomi digital, dan respons terhadap ancaman transnasional seperti krisis pangan dan keamanan maritim.
Mengapa Ini Penting bagi Jakarta ASEAN Youth ?
-
Sebagai generasi pemimpin masa depan, memahami urgensi solidaritas regional adalah investasi intelektual dan praktis.
-
Tantangan seperti fragmentasi ekonomi dan proteksionisme membuka peluang besar untuk inovasi digital, ekonomi kreatif, dan advokasi publik.
-
Persatuan ASEAN adalah ruang legitimasi bagi pemuda untuk berkolaborasi lintas-negara—dari proyek budaya hingga agenda perubahan iklim—dengan landasan diplomasi kawasan.